Makalah : Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Bahan Ajar

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia dapat membantu guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan guru tidak terlalu banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan untk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
            Bahan ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga dapat memanfaatkan buku teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar. Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan dalam garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa. Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa sajakah langkah-langkah pokok yang harus di perhatikan dalam pembuatan bahan ajar?
2.      Bagaimanakah teknik penyusunan bahan ajar yang perlu dipahami?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      untuk mengetahui langkah-langkah pokok yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar
2.      untuk mengetahui teknik penyusunan bahan ajar yang perlu dipahami





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Langkah-langkah Pokok Pembuatan Bahan Ajar
Ada beberap langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan penyusunan bahan ajar, adapaun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
A.    Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Langkah pertama pembuatan bahan ajar adalah melakukan analisis kebutuhan bahan ajar. Lantas, apakah yang dimaksud dengan analisis kebutuhan bahan ajar? Perlu kita pahami bersama bahwa analisis kebutuhan belajar adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk menyusun bahan ajar. Dalam analisis kebutuhan bahan ajar, di dalamnya terdapat tiga tahap. Tahapan dalam analsis kebutuhan bahan ajar terdiri dari: analisis terhadap kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan. Berikut penjelasan tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar. Pada langkah ini ada empat tahap, adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagi berikut :
1)      Menganalisis Kurikulum
Tahap pertama ini ditunjukkan untuk menentukan kompetensi-kompetensi yang memerlukan bahan ajar. Dengan demikian, bahan ajar yang kita buat benar-benar diharapkan dapat menjadikan peserta didik menguasai segala kompetensi yang ditentukan. Untuk mencapai hal tersebut, kita perlu mempelajari lima hal sebagai berikut:
a.       Standar Kompetensi
Standar kompetensi yaitu kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang mendiskripsikan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap tingkatan. Standar kompetennsi terdiri dari beberapa kompetensi dasar sebagai acuan baku yang wajib dipenuhi dan berlaku secara nasional. Dalam konteks pembuatan bahan ajar, maka tugas kita adalah menentukan standar kompetensi yang ingin dipenuhi oleh peserta didik.
b.      Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Untuk pembuatan bahan ajar, maka dalam hal ini kita mesti mengidentifikasikan kompetensi dasar-kompetensi dasar yang diharapkan bisa dikuasai oleh peserta didik.

c.       Indikator Ketercapaian Hasil Belajar
Indikator yaitu rumusan kompetensi yang spesifik, yang dapat dijadikan sebagai acuan kriteria penilaian dalam menentukan kompeten atau tidaknya peserta didik. Setelah menganalisis kompetensi dasar, maka indikator adalah hal berikutnya yang mesti kita analisis. Sehingga, kita dapat mengetahui kompetensi yang spesifik, yang nantinya dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan bahan ajar yang tepat.

d.      Materi Pokok
Materi pokok adalah sejumlah informasi utama yang berisi pengetahuan, keterampilan, auan nilai yang disusun sedemikian rupa oleh pendidik agar peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Materi pokok adalah objek analisis berikutnya yang harus kita telaah. Jadi setelah menganalisis indikator, maka kita berlanjut pada analisis materi pokok. Materi pokok ini menjadi salah satu acuan utama dalam menyusun isi bahan ajar.

e.       Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik supaya dilakukan oleh para peserta didik agar mereka menguasai kompetensi yang telah ditentukan melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan. Jadi, pengalaman belajar haruslah disusun secara jelas dan operasional, sehingga langsung bisa dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran.

Itulah lima komponen utama yang harus kita pahami sebelum kita melakukan analisis kurikulum. Selanjutnya, dalam hubungannya dengan analisis kurikulum, analisis pengalaman belajar ditunjukkan untuk mengidentifikasi bentuk serta bahan ajar yang tepat dan sesuai untuk aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Kemudian, jika kita sudah sampai pada analisis pengalaman belajar (yang akan dilakukan oleh peserta didik) tersebut.
Berdasarkan analisis kurikulum ini, maka kita dapat mengetahui jumlah bahan ajar yang harus dibuat dan disiapkan dalam satu semester tertentu. Selain itu, kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi jenis bahan ajar yang relevan dan cocok untuk digunakan.
Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari silabus mata pelajaran. Sedangkan jenis bahan ajar agar dapat diturunkan dari pengalaman belajarnya. Semakin jelas pengalaman belajar diuraikan, maka akan semakin mudah bagikita untuk menentukan jenis bahan ajarnya. Dan jika analisis dilakukan terhadap seluruh standar kompetensi, maka akan diketahui pula banyaknya bahan ajar yang harus disiapkan.

2)       Analisis Sumber Belajar
Setelah melakukan analisis kurikulum, langkah selanjutnya dalam menganalis kebutuhan belajar adalah menganalisis sumber belajar. Apa dan bagaimana analisis sumber belajar itu dilakukan, tidaklah susah. Yang penting kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan bahan ajar perlu dilakukan analisis. Andapun kriteria analisis terhadap sumber belajar tersebut dilakukan berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Cara analisis sumber belajar adalah dengan menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan penjelasan kriteria dalam menganalsis sumber belajar.
a.       Kriteria Ketersediaan
Kriteria ketersediaan berkenaan dengan ada tidaknya sumber belajar di sekitar kita. Jadi kriteria pertema ini mengacu pada pengadaan sumber belajar. Usahakan agar sumber belajar yang kita gunakan prakti dan ekonomis, sehingga kita mudah untuk menyediakannya. Jika sumber belajar tidak ada atau tempatnya jauh, maka sebaiknya jangan kita gunakan.

b.          Kriteria Kesesuaian
Kriteria kesusaian maksudnya adalah apakah sumber belaar itu sesuai atau tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama yang dilakukan dalam kriteria kedua ini adalah memahami kesesuaian sumber belajar yang dipilih dengan kompetensi yang mesti dicapai oleh peserta didik. Jika sumber belajar tenyata dinilai membantu peserta didik untuk menguasai kompetensi yang harus mereka kuasai, maka sumber belajar itu layak untuk digunakan. Namun, jika tidak, sebaiknya jangan digunakan.

c.           Kriteria Kemudahan
Kriteria kemudahan maksudnya adalah mudah atau tidaknya sumber belajar itu disediakan maupun digunakan. Jika sumber belajar itu membutuhkan persiapan, keahlian khusus, serta perangkat lain yang rumit, sedangkan kita jelas-jelas belum mampu untuk menggunakannya, maka sebaiknya jangan digunakan. Kita sebaiknya memilih sumber belajar yang mudah pengadaan maupun pengoperasiannya. Dengan demikian, bahan ajar itu bisa benar-benar efektif membuat peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.

3)     Analisi Karakteristik Siswa
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau motivasi siwa merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari luar individu itu sendiri.

4)       Memilih dan Menentukan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam analisis kebutuhan bahan ajar adalah memilih dan menentukan bahan ajar. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi. Karena pertimbangan tersebut, maka langkah-langkah yang hendaknya kita lakukan antara lain menentukan dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik, serta menetapkan jenis dan bentuk bahan ajar berdasarkan analsis kurikulum dan analisis sumber bahan.
Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih dan menentukan bahan ajar, yaitu :
a.          Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip relevansi yaitu bahan ajar yang dipilih sebaiknya ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b.         Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip konsistensi, bahan ajar yang dipilih harus mempunyai niai keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik dengan bahan ajar yang telah disiapkan mempunyai keselarasan dan kesamaan.
c.          Prinsip Kecukupan
Dalam prinsip kecukupan, ketika kita memilih bahan ajar, hendaknya dicari yang memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

B.     Menyusun Peta Bahan Ajar
Setelah proses analisis kebutuhan bahan ajar selesai kita laksanakan, selanjutnya dalam membuat dan menyusun bahan ajar kita akan mengetahui jumlah bahan ajar yang mesti kita siapkan dalam satu semester tertentu. Maka, langkah yang perlu kita lakukan berikutnya adalah menyusun peta kebutuhan bahan ajar. Hal ini penting kita lakukan mengingat peta bahan ajar mempunyai banyak kegunaan. Menurut Diknas, paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar. Kegunaan dari penyusunan peta bahan ajar adalah:
·         Dapat mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis
·         Dapat mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar (urutan bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan)
·         Dapat menentukan sifat bahan ajar
Berkaitan dengan sifat bahan ajar, penting bagi kita untuk memahami bahan ajar yang bersifat dependent dan independent. Bahan ajar dependent adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lainnya, sehingga dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi jika masing-masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independent adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan atau terikat dengan bahan ajar lainnya.
Jika peta kebutuhan bahan ajar telah kita buat, maka tahap berikutnya dalam menyusun bahan ajar adalah menyusun bahan ajar menurut struktur bentuk bahan ajar masing-masing. Dengan demikian, perlu kita pahami bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita juga harus memahami struktur dari berbagai bentuk bahan ajar tersebut.

C.     Membuat Struktur Bahan Ajar
Langkah ketiga dalam pembuatan bahan ajar adalah membuat struktur bahan ajar. Bahan ajar terdiri dari atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga menjadi sebuah bangunan utuh yang layak disebut sebagai bahan ajar. Susunan atau bangunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur berbeda. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan mengetahui masing-masing bentuk bahan ajar tersebut agar nisa membuat berbagai bahan ajar yang baik. Namun, dari beraneka ragam struktur bahan ajar yang ada, secara umum ada tujuh komponen dalam setiap bahan ajar, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
Terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar,yaitu Judul ,petunjuk belajar,kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latiahan, tugas atau langkah kerja dan penilaian.
1.      Struktur Bahan Ajar cetak
Seperti telah disebutkan sebelumnya,ada beberapa bahan ajar cetak diantranya:
a.       Handout.Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 2 komponen yaitu Judul dan informasi pendukung.
b.      Buku. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu Judul,Kompetensi dasar atau materi pokok,latiahan dan penilaian.
c.       Modul. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 7  komponen yaitu judul,petunjuk belajar, Kompetensi dasar atau materi pokok,informasi pendukung,latihan,tugas atau langkah kerja,dan penilaian.
d.      LKS ( Lembar Kerja Siswa ). Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 6 komponen yaitu judul,petunjuk belajar, Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,tugas atau langkah kerja,dan penilaian.
e.       Brosur. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.
f.       Leaflet. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.
g.      Wallchat. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.
h.      Foto/gambar . Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 5 komponen yaitu judul,Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja dan penilaian.
2.      Struktur Bahan Ajar Audio
Bahan ajar audio adalah semua materi atau bahan yang diperoleh dengan cara didengarkan. Bentuk bahan ajar ini bisa berupa kaset ,CD,atau piringan hitam (PH) dan juga bisa berupa radio. Untuk kaset ,CD,atau piringan hitam (PH) strukturnya meliputi lima komponen yaitu; judul, petunuk belajar, KD, informasi pendukung dan penilaian.Sedangkn radio memiliki strukturnya meliputi empat komponen yaitu; judul, KD, informasi pendukung, dan penliaian.
Tabel. Struktur Bahan Ajar Audio

NO
Komponen
Kaset/CD/PH
Radio
1
Judul
Ѵ
Ѵ
2
Pentujuk belajar
Ѵ
͟
3
KD/MP
٭٭
٭٭
4
Informasi pendukung
Ѵ
Ѵ
5
Latihan
͟
͟
6
Tugas /langkah kerja
͟
͟
Ket:  ** =pada kertas lain


7
Penilaian
٭٭


3.      Struktur Bahan Ajar Audiovisual
Setidaknya ada dua macam bahan ajar Audiovisual yakni video atau flim dan orang .Strukturnya meliputi enam komponen.

Tabel. Struktur Bahan Ajar Audiovisual

NO
Komponen
Video/ flim
Orang
1
Judul
Ѵ
Ѵ
2
Pentujuk belajar
Ѵ
͟
3
KD/MP
Ѵ
Ѵ
4
Informasi pendukung
Ѵ
Ѵ
5
Latihan
Ѵ
٭٭
6
Tugas /langkah kerja
͟
͟
Ket: ** =pada kertas lain


7
Penilaian
Ѵ

4.      Struktur Bahan Ajar Interaktif
Bahan ajar Interaktif memungkinkan tejadinya komunikasi aktif antara media dan peserta didik. Bahan  ini bisa berupa CD interaktif ataupun orang. Strukturnya meliputi enam komponen.


Tabel. Struktur Bahan Ajar Interaktif

NO
Komponen
CD/ Interaktif
Orang
1
Judul
Ѵ
**
2
Pentujuk belajar
Ѵ
**
3
KD/MP
Ѵ
**
4
Informasi pendukung
Ѵ
**
5
Latihan
Ѵ
٭٭
6
Tugas /langkah kerja
͟
**
Ket: ** =pada kertas lain


7
Penilaian
Ѵ

2.2   Teknik Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami
1.        Teknik penyusunan bahan ajar cetak
Dalam teknik penyusunan bahan cetak ,ada beberapa ketentuan yang hendaknya kita jadikan pedoman ,diantranya sebagai berikut :
a.       Judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompentensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik.
b.      Untuk menyusun bahan cetak ,ada enam hal yang harus dimengerti (Steffe dan Ballstedt dalam Diknas ,2004),yaitu:
1.      Susunan tampilan harus jelas dan menarik.
2.      Bahasa yang mudah.
3.      Mampu menguji pemahaman.
4.      Adanya stimulan.
5.      Kemudahan dibaca.
6.      Materi intruksional.

2.        Teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio 
Bahan ajar Audio  merupakan salah satu bentuk bahan ajar bahan ajar yang menggunakan teknologi. Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:[8]
a.       Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
b.      Adanya petunjuk penggunaan.
c.       Informasi pendukung dijelaskan secara jelas,padat,dan menarik dalam bentuk tertulis yang kemudian direkam dalam pita kaset,piringan hitam(PH) atau compact disc (CD).
d.      Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain.
e.       Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yaitu,sewaktu peserta didik menirukan apa yang mereka dengar.
f.       Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi,misalnya buku,majalah,internet,atau jurnal hasil penelitian sebagai bahan dalam membuat program audio.

3.        Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual
Untuk Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual,harus diakuai memang cukup rumit.Menurut Diknas(2004),beberapa teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual meliputi:
a.       Analisis kurikulum
b.      Penentuan media
c.       Skema yang sekuensi ( biasa dikenal dengan skenario) dari sebuah program video/flim atau skrip.
d.      Penggambilan gambar.
e.        Proses editing.

4.        Teknik  Penyusuanan Bahan Ajar Interaktif
Secara garis besar,berikut adalah teknik penyusunan Bahan Ajar Interaktif Menurut Diknas(2004).
a.       Dalam penyusunan bahan ajar interaktif ,diperlukan pengetahuan dan keterampialan pendukung yang memadai,terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti komputer,kamera video,dan kamera foto
b.      Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disc.
c.       Menurunkan judul dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
d.      Menuliskan petunjuk pembelajrannya.
e.       Menjelaskan informasi pendukung secara jelas,padat dan menarik dalam bentuk tertulis maupun gambar diam atau bergerak.
f.       Menuliskan tugas-tugas dalam program interaksif .
g.      Melakukan penilaian terhadap hasil karya dari yang diberikan yang pada akhir pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui komputer.
h.      Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi,misalnya buku,majalah,internet dan jurnal hasil penelitian sebagai bahan dalam membuatan program bahan ajar interaktif.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Adapun langkah-langkah pokok dalam pambuatan bahan ajar yaitu menganalisis kebutuhan bahan ajar,menyusun peta bahan ajar, dan membuat struktur bahan ajar. Dalam menganalisis kebutuhan bahan ajar bada empat tahap yaitu menaganalisis kurikulum, analisis sumber belajar, menganalisis karakter siswa dan memilih dan menuntukan bahan ajar.



DAFTAR PUSTAKA

Indah, N.(2016).Langkah-langkah penulisan buku teks,[Online].Tersedia: http://buku

Muttaqin.(2016).Langkah-langkah Pembuatan Penyusunan Bahan Ajar, [Online].
Tersedia:http://www.muttaqin.id/2016/07/langkah-langkah-pembuatan-penyusunan-bahan-ajar-mudah.html. [ 12 Oktober 2017 ]

Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.

Prisnamasari, T (2014). Makalah Langkah-langkah Pembuatan Bahan Ajar, [Online].

langak-pembuatan-bahan.html. [16 Oktober 2017]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Asesmen Respon Terbatas (Tes Objektif) dan Tes Uraian

Makalah :Kajian Pustaka dan Hipotesis