Makalah : Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Bahan Ajar
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahan
ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia dapat membantu
guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan guru tidak terlalu
banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan sebagian
peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan memberi
dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan untk
membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi
ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga mendukung
prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Bahan
ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik dirancang sesuai
dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar
yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga
dapat memanfaatkan buku teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di
pasaran untuk dikemas kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat
menjadi bahan ajar. Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa
dan guru. Pedoman berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan
ajar.
Salah
satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat
dalam rangka membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya
dituliskan dalam garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru
untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang
lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan
masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya
ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam
membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan
tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu
materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih
optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta
didik diharapkan juga meningkat.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa sajakah
langkah-langkah pokok yang harus di perhatikan dalam pembuatan bahan ajar?
2.
Bagaimanakah teknik
penyusunan bahan ajar yang perlu dipahami?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.
untuk mengetahui
langkah-langkah pokok yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar
2.
untuk mengetahui teknik penyusunan bahan
ajar yang perlu dipahami
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Langkah-langkah Pokok Pembuatan Bahan Ajar
Ada beberap langkah-langkah yang harus diperhatikan
dalam pembuatan dan penyusunan bahan ajar, adapaun langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
A.
Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Langkah pertama pembuatan bahan ajar adalah
melakukan analisis kebutuhan bahan ajar. Lantas, apakah yang dimaksud dengan
analisis kebutuhan bahan ajar? Perlu kita pahami bersama bahwa analisis
kebutuhan belajar adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk menyusun bahan
ajar. Dalam analisis kebutuhan bahan ajar, di dalamnya terdapat tiga tahap.
Tahapan dalam analsis kebutuhan bahan ajar terdiri dari: analisis terhadap
kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar.
Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses
langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan.
Berikut penjelasan tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar. Pada
langkah ini ada empat tahap, adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagi berikut
:
1)
Menganalisis
Kurikulum
Tahap pertama ini ditunjukkan untuk menentukan
kompetensi-kompetensi yang memerlukan bahan ajar. Dengan demikian, bahan ajar
yang kita buat benar-benar diharapkan dapat menjadikan peserta didik menguasai
segala kompetensi yang ditentukan. Untuk mencapai hal tersebut, kita perlu
mempelajari lima hal sebagai berikut:
a.
Standar
Kompetensi
Standar kompetensi yaitu kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang mendiskripsikan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap tingkatan. Standar
kompetennsi terdiri dari beberapa kompetensi dasar sebagai acuan baku yang
wajib dipenuhi dan berlaku secara nasional. Dalam konteks pembuatan bahan ajar,
maka tugas kita adalah menentukan standar kompetensi yang ingin dipenuhi oleh
peserta didik.
b.
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
untuk menyusun indikator kompetensi. Untuk pembuatan bahan ajar, maka dalam hal
ini kita mesti mengidentifikasikan kompetensi dasar-kompetensi dasar yang
diharapkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
c.
Indikator
Ketercapaian Hasil Belajar
Indikator yaitu rumusan kompetensi yang spesifik,
yang dapat dijadikan sebagai acuan kriteria penilaian dalam menentukan kompeten
atau tidaknya peserta didik. Setelah menganalisis kompetensi dasar, maka
indikator adalah hal berikutnya yang mesti kita analisis. Sehingga, kita dapat
mengetahui kompetensi yang spesifik, yang nantinya dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam menentukan bahan ajar yang tepat.
d.
Materi Pokok
Materi pokok adalah sejumlah informasi utama yang
berisi pengetahuan, keterampilan, auan nilai yang disusun sedemikian rupa oleh
pendidik agar peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Materi
pokok adalah objek analisis berikutnya yang harus kita telaah. Jadi setelah
menganalisis indikator, maka kita berlanjut pada analisis materi pokok. Materi
pokok ini menjadi salah satu acuan utama dalam menyusun isi bahan ajar.
e.
Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah suatu aktivitas yang
didesain oleh pendidik supaya dilakukan oleh para peserta didik agar mereka
menguasai kompetensi yang telah ditentukan melalui kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan. Jadi, pengalaman belajar haruslah disusun secara jelas dan
operasional, sehingga langsung bisa dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran.
Itulah lima komponen utama yang harus kita pahami
sebelum kita melakukan analisis kurikulum. Selanjutnya, dalam hubungannya
dengan analisis kurikulum, analisis pengalaman belajar ditunjukkan untuk
mengidentifikasi bentuk serta bahan ajar yang tepat dan sesuai untuk aktivitas
pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Kemudian, jika kita sudah sampai
pada analisis pengalaman belajar (yang akan dilakukan oleh peserta didik)
tersebut.
Berdasarkan analisis kurikulum ini, maka kita dapat
mengetahui jumlah bahan ajar yang harus dibuat dan disiapkan dalam satu
semester tertentu. Selain itu, kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi jenis
bahan ajar yang relevan dan cocok untuk digunakan.
Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari silabus mata
pelajaran. Sedangkan jenis bahan ajar agar dapat diturunkan dari pengalaman
belajarnya. Semakin jelas pengalaman belajar diuraikan, maka akan semakin mudah
bagikita untuk menentukan jenis bahan ajarnya. Dan jika analisis dilakukan
terhadap seluruh standar kompetensi, maka akan diketahui pula banyaknya bahan
ajar yang harus disiapkan.
2)
Analisis Sumber Belajar
Setelah melakukan analisis kurikulum, langkah
selanjutnya dalam menganalis kebutuhan belajar adalah menganalisis sumber
belajar. Apa dan bagaimana analisis sumber belajar itu dilakukan, tidaklah
susah. Yang penting kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sumber belajar
yang akan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan bahan ajar perlu dilakukan
analisis. Andapun kriteria analisis terhadap sumber belajar tersebut dilakukan
berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Cara
analisis sumber belajar adalah dengan menginventarisasi ketersediaan sumber
belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan penjelasan
kriteria dalam menganalsis sumber belajar.
a.
Kriteria
Ketersediaan
Kriteria ketersediaan berkenaan dengan ada tidaknya
sumber belajar di sekitar kita. Jadi kriteria pertema ini mengacu pada
pengadaan sumber belajar. Usahakan agar sumber belajar yang kita gunakan prakti
dan ekonomis, sehingga kita mudah untuk menyediakannya. Jika sumber belajar
tidak ada atau tempatnya jauh, maka sebaiknya jangan kita gunakan.
b.
Kriteria Kesesuaian
Kriteria kesusaian maksudnya adalah apakah sumber
belaar itu sesuai atau tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Jadi, hal utama yang dilakukan dalam kriteria kedua ini adalah memahami
kesesuaian sumber belajar yang dipilih dengan kompetensi yang mesti dicapai
oleh peserta didik. Jika sumber belajar tenyata dinilai membantu peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang harus mereka kuasai, maka sumber belajar itu
layak untuk digunakan. Namun, jika tidak, sebaiknya jangan digunakan.
c.
Kriteria Kemudahan
Kriteria kemudahan maksudnya adalah mudah atau
tidaknya sumber belajar itu disediakan maupun digunakan. Jika sumber belajar
itu membutuhkan persiapan, keahlian khusus, serta perangkat lain yang rumit,
sedangkan kita jelas-jelas belum mampu untuk menggunakannya, maka sebaiknya
jangan digunakan. Kita sebaiknya memilih sumber belajar yang mudah pengadaan
maupun pengoperasiannya. Dengan demikian, bahan ajar itu bisa benar-benar
efektif membuat peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
3)
Analisi Karakteristik
Siswa
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi dan perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi
sasaran bukub teks. Kebutuhan atau motivasi siwa merupakan kekuatan yang
dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari
luar individu itu sendiri.
4)
Memilih dan Menentukan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam analisis kebutuhan bahan ajar
adalah memilih dan menentukan bahan ajar. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta
didik untuk mencapai kompetensi. Karena pertimbangan tersebut, maka
langkah-langkah yang hendaknya kita lakukan antara lain menentukan dan membuat
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar
yang akan diraih oleh peserta didik, serta menetapkan jenis dan bentuk bahan
ajar berdasarkan analsis kurikulum dan analisis sumber bahan.
Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga
prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih dan menentukan bahan
ajar, yaitu :
a.
Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip relevansi yaitu bahan ajar yang
dipilih sebaiknya ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
b.
Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip konsistensi, bahan ajar yang dipilih
harus mempunyai niai keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti
dikuasai peserta didik dengan bahan ajar yang telah disiapkan mempunyai
keselarasan dan kesamaan.
c.
Prinsip Kecukupan
Dalam prinsip kecukupan, ketika kita memilih bahan
ajar, hendaknya dicari yang memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diajarkan.
B. Menyusun
Peta Bahan Ajar
Setelah proses analisis kebutuhan bahan ajar selesai
kita laksanakan, selanjutnya dalam membuat
dan menyusun bahan ajar kita akan mengetahui jumlah bahan ajar yang
mesti kita siapkan dalam satu semester tertentu. Maka, langkah yang perlu kita
lakukan berikutnya adalah menyusun peta kebutuhan bahan ajar. Hal ini penting
kita lakukan mengingat peta bahan ajar mempunyai banyak kegunaan. Menurut
Diknas, paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar.
Kegunaan dari penyusunan peta bahan ajar adalah:
·
Dapat mengetahui jumlah bahan ajar yang
harus ditulis
·
Dapat mengetahui sekuensi atau urutan
bahan ajar (urutan bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas
penulisan)
·
Dapat menentukan sifat bahan ajar
Berkaitan dengan sifat bahan ajar, penting bagi kita
untuk memahami bahan ajar yang bersifat dependent dan independent.
Bahan ajar dependent adalah bahan ajar yang ada kaitannya
antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lainnya, sehingga dalam
penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi jika
masing-masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independent adalah
bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus
memperhatikan atau terikat dengan bahan ajar lainnya.
Jika peta kebutuhan bahan ajar telah kita buat, maka tahap
berikutnya dalam menyusun bahan
ajar adalah menyusun
bahan ajar menurut struktur bentuk bahan ajar masing-masing. Dengan
demikian, perlu kita pahami bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki
struktur yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita juga harus memahami struktur
dari berbagai bentuk bahan ajar tersebut.
C. Membuat Struktur Bahan Ajar
Langkah ketiga dalam
pembuatan bahan ajar adalah membuat struktur bahan ajar.
Bahan ajar terdiri dari atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan,
sehingga menjadi sebuah bangunan utuh yang layak disebut sebagai bahan ajar.
Susunan atau bangunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud dengan
struktur bahan ajar. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa
masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur berbeda. Oleh karena itu,
kita perlu memahami dan mengetahui masing-masing bentuk bahan ajar tersebut
agar nisa membuat berbagai bahan ajar yang baik. Namun, dari beraneka ragam
struktur bahan ajar yang ada, secara umum ada tujuh komponen dalam setiap bahan
ajar, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
Terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar,yaitu
Judul ,petunjuk belajar,kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, latiahan, tugas atau langkah kerja dan penilaian.
1.
Struktur Bahan Ajar cetak
Seperti telah disebutkan sebelumnya,ada beberapa bahan
ajar cetak diantranya:
a.
Handout.Struktur bahan ajarnya,terdiri
dari 2 komponen yaitu Judul dan informasi pendukung.
b.
Buku. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari
4 komponen yaitu Judul,Kompetensi dasar atau materi pokok,latiahan dan
penilaian.
c.
Modul. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari
7 komponen yaitu judul,petunjuk belajar,
Kompetensi dasar atau materi pokok,informasi pendukung,latihan,tugas atau
langkah kerja,dan penilaian.
d.
LKS ( Lembar Kerja Siswa ). Struktur bahan
ajarnya,terdiri dari 6 komponen yaitu judul,petunjuk belajar, Kompetensi dasar
atau materi pokok, informasi pendukung,tugas atau langkah kerja,dan penilaian.
e.
Brosur. Struktur bahan ajarnya,terdiri
dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, penilaian.
f.
Leaflet. Struktur bahan ajarnya,terdiri
dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, penilaian.
g.
Wallchat. Struktur bahan ajarnya,terdiri
dari 4 komponen yaitu judul Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, penilaian.
h.
Foto/gambar . Struktur bahan
ajarnya,terdiri dari 5 komponen yaitu judul,Kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, tugas atau langkah kerja dan penilaian.
2.
Struktur Bahan Ajar Audio
Bahan ajar audio adalah semua materi atau bahan yang
diperoleh dengan cara didengarkan. Bentuk bahan ajar ini bisa berupa kaset
,CD,atau piringan hitam (PH) dan juga bisa berupa radio. Untuk kaset ,CD,atau
piringan hitam (PH) strukturnya meliputi lima komponen yaitu; judul, petunuk
belajar, KD, informasi pendukung dan penilaian.Sedangkn radio memiliki
strukturnya meliputi empat komponen yaitu; judul, KD, informasi pendukung, dan
penliaian.
Tabel. Struktur Bahan Ajar Audio
NO
|
Komponen
|
Kaset/CD/PH
|
Radio
|
|
1
|
Judul
|
Ѵ
|
Ѵ
|
|
2
|
Pentujuk belajar
|
Ѵ
|
͟
|
|
3
|
KD/MP
|
٭٭
|
٭٭
|
|
4
|
Informasi pendukung
|
Ѵ
|
Ѵ
|
|
5
|
Latihan
|
͟
|
͟
|
|
6
|
Tugas /langkah kerja
|
͟
|
͟
|
|
7
|
Penilaian
|
٭٭
|
3.
Struktur Bahan Ajar Audiovisual
Setidaknya ada dua macam bahan ajar Audiovisual yakni
video atau flim dan orang .Strukturnya meliputi enam komponen.
Tabel. Struktur Bahan Ajar Audiovisual
NO
|
Komponen
|
Video/ flim
|
Orang
|
|
1
|
Judul
|
Ѵ
|
Ѵ
|
|
2
|
Pentujuk belajar
|
Ѵ
|
͟
|
|
3
|
KD/MP
|
Ѵ
|
Ѵ
|
|
4
|
Informasi pendukung
|
Ѵ
|
Ѵ
|
|
5
|
Latihan
|
Ѵ
|
٭٭
|
|
6
|
Tugas /langkah kerja
|
͟
|
͟
|
|
7
|
Penilaian
|
Ѵ
|
4.
Struktur Bahan Ajar Interaktif
Bahan ajar Interaktif memungkinkan tejadinya
komunikasi aktif antara media dan peserta didik. Bahan ini bisa berupa CD interaktif ataupun orang.
Strukturnya meliputi enam komponen.
Tabel. Struktur Bahan Ajar Interaktif
NO
|
Komponen
|
CD/ Interaktif
|
Orang
|
|
1
|
Judul
|
Ѵ
|
**
|
|
2
|
Pentujuk belajar
|
Ѵ
|
**
|
|
3
|
KD/MP
|
Ѵ
|
**
|
|
4
|
Informasi pendukung
|
Ѵ
|
**
|
|
5
|
Latihan
|
Ѵ
|
٭٭
|
|
6
|
Tugas /langkah kerja
|
͟
|
**
|
|
7
|
Penilaian
|
Ѵ
|
2.2 Teknik
Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami
1.
Teknik penyusunan bahan ajar cetak
Dalam teknik penyusunan bahan cetak ,ada
beberapa ketentuan yang hendaknya kita jadikan pedoman ,diantranya sebagai
berikut :
a.
Judul atau materi yang disajikan harus
berintikan kompentensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta
didik.
b.
Untuk menyusun bahan cetak ,ada enam hal
yang harus dimengerti (Steffe dan Ballstedt dalam Diknas ,2004),yaitu:
1.
Susunan tampilan harus jelas dan menarik.
2.
Bahasa yang mudah.
3.
Mampu menguji pemahaman.
4.
Adanya stimulan.
5.
Kemudahan dibaca.
6.
Materi intruksional.
2.
Teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio
Bahan ajar Audio merupakan salah satu bentuk bahan ajar bahan
ajar yang menggunakan teknologi. Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi
beberapa hal sebagai berikut:[8]
a.
Judul diturunkan dari kompetensi dasar
atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
b.
Adanya petunjuk penggunaan.
c.
Informasi pendukung dijelaskan secara
jelas,padat,dan menarik dalam bentuk tertulis yang kemudian direkam dalam pita
kaset,piringan hitam(PH) atau compact disc (CD).
d.
Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas
lain.
e.
Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil
karya dari tugas yang diberikan yaitu,sewaktu peserta didik menirukan apa yang
mereka dengar.
f.
Menggunakan berbagai sumber belajar yang
dapat memperkaya materi,misalnya buku,majalah,internet,atau jurnal hasil
penelitian sebagai bahan dalam membuat program audio.
3.
Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual
Untuk Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio
Visual,harus diakuai memang cukup rumit.Menurut Diknas(2004),beberapa teknik
Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual meliputi:
a.
Analisis kurikulum
b.
Penentuan media
c.
Skema yang sekuensi ( biasa dikenal dengan
skenario) dari sebuah program video/flim atau skrip.
d.
Penggambilan gambar.
e.
Proses editing.
4.
Teknik
Penyusuanan Bahan Ajar Interaktif
Secara garis besar,berikut adalah teknik
penyusunan Bahan Ajar Interaktif Menurut Diknas(2004).
a.
Dalam penyusunan bahan ajar interaktif
,diperlukan pengetahuan dan keterampialan pendukung yang memadai,terutama dalam
mengoperasikan peralatan seperti komputer,kamera video,dan kamera foto
b.
Bahan ajar interaktif biasanya disajikan
dalam bentuk compact disc.
c.
Menurunkan judul dari kompetensi dasar
atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
d.
Menuliskan petunjuk pembelajrannya.
e.
Menjelaskan informasi pendukung secara
jelas,padat dan menarik dalam bentuk tertulis maupun gambar diam atau bergerak.
f.
Menuliskan tugas-tugas dalam program
interaksif .
g.
Melakukan penilaian terhadap hasil karya
dari yang diberikan yang pada akhir pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik
melalui komputer.
h.
Menggunakan berbagai sumber belajar yang
dapat memperkaya materi,misalnya buku,majalah,internet dan jurnal hasil
penelitian sebagai bahan dalam membuatan program bahan ajar interaktif.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun langkah-langkah
pokok dalam pambuatan bahan ajar yaitu menganalisis kebutuhan bahan
ajar,menyusun peta bahan ajar, dan membuat struktur bahan ajar. Dalam
menganalisis kebutuhan bahan ajar bada empat tahap yaitu menaganalisis
kurikulum, analisis sumber belajar, menganalisis karakter siswa dan memilih dan
menuntukan bahan ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Indah, N.(2016).Langkah-langkah penulisan buku teks,[Online].Tersedia:
http://buku
tekspbsia1.blogspot.co.id/2016/03/langkah-langkah-penulisan-buku-teks.html. [ 12 oktober 2017 ]
Muttaqin.(2016).Langkah-langkah
Pembuatan Penyusunan Bahan Ajar, [Online].
Tersedia:http://www.muttaqin.id/2016/07/langkah-langkah-pembuatan-penyusunan-bahan-ajar-mudah.html. [
12 Oktober 2017 ]
Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar
Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
Prisnamasari,
T (2014). Makalah Langkah-langkah
Pembuatan Bahan Ajar, [Online].
langak-pembuatan-bahan.html. [16 Oktober 2017]
Mantap.....makalahnya....makasih bisa buat referensi
BalasHapus