Bintang dan Dinamikanya meliputi klasifikasi bintang, diagram Hertzsprung-Russel dan riwayat bintang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Teori yang kini banyak pendukungnya menyatakan bahwa
alam semesta ini bermula dari ledakan besar (Big Bang ) sekitar 10-20 milyar
tahun yang lalu. Semua materi dan energi yang kini ada di alam satu titik tak
berdimensi yang berkerapatan tak terhingga. Tetapi ini jangan dibayangkan
seolah-olah titik itu berada di suatu tempat di alam yang kita kenal sekarang
ini. Yang benar, materi, energi dan ruang yang ditempatinya seluruhnya
bervolume amat kecil, hanya satu titik tidak berdimensi.
Materi pembentukan bumi pun diyakini berasal dari
debu dan gas antar bintang yang berasal dari ledakan bintang di masa lalu. Jadi
seisi alam ini memang berasal dari satu kesatuan. Walaupun tidak terlalu banyak
pendukungnya, beberapa pakar kosmologi dan fisikawan teoritis mengungkap bahwa
alam ada awalnya. Beberapa teori lain menyatakan bahwa tidak ada batas dalam
waktu dan tidak ada singularitas Big Bang. Demikian juga bahwa sejak dahulu
kala orang ingin menerangkan tentang alam semesta, penyelidikan antariksa sudah
dikerjakan oleh bangsa Yunani Kuno, dan penyelidikan itu berkembang terus
hingga sekarang dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang tinggi.
Terdapat
banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap
malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian
bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan
kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang
memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi),
Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara
di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi
antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya
yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan
Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani
“galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu.
Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut
salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal
ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah
seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap
di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian
gelap mana yang dimaksud.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan alam semesta?
2. Apa
yang dimaksud dengan galaksi?
3. Bagaimana
ciri-ciri galaksi?
4. Bagaimana
klasifikasi galaksi?
5. Jelaskan
macam-macam galaksi?
6. Bagaimana
Klasifikasi tentang galaksi Bima Sakti
1.3
TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alam semesta?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
galaksi
3. Untuk mengetahui ciri-ciri galaksi
4. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi
galaksi
5. Untuk mengetahui macam-macam galaksi
6. Untuk menetahui tentang galaksi bima
sakti.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Alam Semesta
Alam semesta atau jagat raya sudah berusia sekitar 25 biliun tahun dan
masih terus berlangsung beberapa billion lagi. Alam kita dihiasi oleh beberapa
galaksi yang jumlahnya milyaran antara lain galaksi Bima Sakti yang memiliki
100.000.000.000 bintang dan salah satu diantaranya ialah matahari. Galaksi ini
berbentuk cakram atau kue cucur, dan bagian tengahnya yang tebal terdapat 80
milyar bintang yang 20 milyar lainnya berada di tepi termasuk letak matahari
kita. Diameter galaksi Bima Sakti 100 ribu tahun cahaya, sedangkan tebal bagian
tengahnya kira-kira 10 ribu tahun cahaya. Adapun galaksi lainnya adalah galaksi
Magellan (kurang lebih 150 ribu tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti), dan
galaksi Andromeda lebih jauh dari galaksi Magellan (2 juta tahun cahaya).
Kecepatan cahaya adalah kecepatan maksimal yang dapat dilampaui oleh materi
(300.000 x 60 x 60 x 24 x 365 = 9.460.800.000.000 km. bintang yang terdekat
dari bumi adalah binta Alpha Centauri, 4 tahun cahaya. Matahari kita bukanlah
bintang yang terbesar karena masih ada bintang lain yang besarnya kurang lebih
27.000.000 kali besar matahari. Didalam tata surya, matahari adalah pusat orbit
planet-planet yang meliputi Merkurisu,Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus dan Pluto (Meskipun yang terakhir ini, Pluto, sudah mulai di
eliminasi dari kelompok planet).
Galaksi tempat bumi kita ini adalah galaksi Bima Sakti. “Galaksi Bima Sakti
berbentuk kabut gas hydrogen yang panas sekali sehingga bentuknya bulat-bulat
bertambah berat. Akibatnya ia mengadakan kontraksi dan massa bagian luar yang
tertinggal. Dari bagian kabut yang mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang yang lambat laun juga mengadakan kontraksi pada
kontraksi ini bintang-bintang memancarkan potensial berupa energy kalor
sehingga suhu turun. Setelah ribuan tahun bintang-bintang itu ada yang
bentuknya hampir tetap seperti mathari kita.”
2.2 Teori Mengenai Terbentuknya
Alam Semesta
Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan berbagai
letusan besar. Teori terjadinya alam semesta adalah sebaagai berikut:
1.
Teori dentuman
atau teori ledakan. Mengatakan bahwa adanya suatu massa dan berat jenis yang sangat besar,
meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat
ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu berbentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari massa semula.
Kelompok inilah yang kita kenal sebagai Galaksi. Kelompok galaksi ini terus
bergerak menjauhi titik intinya.
Teori ini tampaknya sesuai dengan firman Allah pada surat Al-Anbiyaa
Ayat 30. Yang artinya: “Dan tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa
sesungguhnya langit dan bumi (dahulunya) adalah sebuah massa, lalu kami pisahkan
keduanya dan kami jadikan dari air,tiap-tiap sesuatu yang hidup, maka apakah
mereka itu tidak mau percaya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa alam semesta terdiri dari galaksi, tata surya,
nebula, cluster, dan benda-benda langit lainnya berasal dari sekepal (satu
massa) dengan kuasa Allah SWT. Timbullah gaya endogen yang sangat besar dan
mampu meledakkan massa itu, lalu lemparkannya ke segala arah
2. Teori ekspansi dan kontraksi. Teori ini berdasarkan adanya
suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontrasi. Dalam
jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi
beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut di dukung oleh adanya tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnnya membentuk berbagai
unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan
bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk
menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori
ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut berasal dari
paralel yang ada pada zaman dahulu kala.
2.3.PENGERTIAN
GALAKSI
Galaksi merupakan sebuah sistem yang
terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang-bintang(dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan
debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang
dikenal dengan materi gelap. Asal mula kata galaksi berasal dari bahasa yunani
yaitu galaxias yang berarti susu. Kata galaxias saat itu cenderung mengacu
dengan galaksi kita yaitu galaksi bimasakti.
Galaksi terdiri dari ratusan bintang (baik bintang ganda maupun bintang
tunggal), Cluster, nebula, planet dan medium antar bintang. Matahari yang
merupakan salah satu bintang yang mengelilingi galaksi nya sendiri berdasarkan
garis edarnya.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang
dan gugus bintang yang beragam, demikian
juga jenis awan antarbintangnya. Di antara
galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis.
Lubang hitam supermasif terdapat di
pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah
penyebab utama inti galaksi aktif
yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki
setidaknya satu lubang hitam supermasif.
Kemungkinan terdapat lebih dari 170
miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar
berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec
dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi
diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom
per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan
ke dalam sebuah hierarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus,
yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa.
Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini
umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian
yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas.
2.4.CIRI-CIRI
GALAKSI
Beberapa pendapat mengatakan bahwa
galaksi merupakan gabungan dari konstelasi-konstelasi bintang. Konstelasi
adalah kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana sebagai contoh
bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi-galaksi itu
ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi mengandung rata-rata satu
milyar bintang lebih dan barang kali mengandung planet yang jumlahnya jauh
lebih banyak lagi.
Adapun
ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
1. Sumber
cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya
pantulan;
2. Antara
galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3. Galaksi-galaksi
lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4. Galaksi
punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk
tidak beraturan.
Dari pengetahuan gambar galaksi luar
dapat segera dilihat bahwa sebuah galaksi mempunyai komponen pusat yang terang
dan piringan yang lemah cahaya tapi berdimensi lebih luas dibanding dengan
pusatnya. Namun juga sering ditemui bentuk galaksi yang berbentuk tidak
beraturan.
2.5
KLASIFIKASI GALAKSI
Galaksi berdasarkan bentuknya dibedakan
atas tiga jenis utama yaitu Galaksi elliptikal, Galaksi spiral, dan Galaksi tak
beraturan.
1. Galaksi
Elliptikal
Jenis galaksi
Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai
bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang,
hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Morfologi dari galaksi
eliptikal ternyata sangat bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat
seperti eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka macam nya
bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya
bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga
lebih dari satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah
diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble. Contoh dari
jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.
2. Galaksi
Spiral
Jenis Galaksi
Spiral
adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran bintang dan medium antar bintang
dimana pada garis tengah nya atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang
yang berumur sangat tua. Dilihat dari bentuk nya, galaksi berjenis spiral
mempunyai lengan yang cerah disetiap sisinya. Dalam klasifikasi skema hubble
jenis spiral galaksi diberi daftar dengan kode S(Spiral) dan SB (Barred Spiral)
tergantung dengan bentuk lengannya kemudian diikuti huruf abjad yang
mengindikasikan tingkat kerapatan antar lengan spiral dan tonjolan pada pusat
galaksi. Seperti hal nya sebuah bintang beserta planet-planet nya, lengan
spiral galaksi selalu memutari pusat dari galaksi dengan kecepatan relatif
konstan meskipun waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi nya sangat lama.
Lengan spiral merupakan daerah pada bagian galaksi yang paling padat materi
atau sering disebut “Densiy Waves”. Dibagian inilah grafitasi antar bintang
mulai merapat sehingga semakin nampak lengan spiral dari sebuah galaksi maka
semakin banyak pula jumlah bintang-bintang dan dibagian inilah tempat
dilahirkannya bintang-bintang muda. Contoh dari Galaksi jenis spiral adalah M31
(andromeda), M33 (triangulum) dan M51 (Whirlpool).
Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian
utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk,
ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan
menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram
garpu tala).
Bagian bulge adalah daerah di galaksi
yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak
ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang
yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby.
Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang
acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit
bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda
bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar
daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang
hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi
spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari
Galaksi bimasakti.
Komponen kedua adalah halo. Berbentuk
bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge
dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi
yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo
adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit
ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok
bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang
disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Di bagian piringan terdapat
bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan
spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan
erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi
bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang
menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya
debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan
visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar
di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil
yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra
merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang.
3. Galaksi
Tak Beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang
dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral.
Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang
disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar galaksi ini
lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk
nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular
galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis
Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring Galaksi
adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG
2.6
MACAM-MACAM
GALAKSI
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu
banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik,
misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi jauh,
galaksi Black Eye dan galaksi kita yaitu galaksi Bimasakti.
1. Galaksi
Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli
1783, oleh seorang astronom Inggris William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri
dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1
tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bimasakti merupakan
rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
Galaksi yang menjadi tempat tinggal kita
merupakan salah satu galaksi diantara miliaran galaksi yang ada di lautan alam
semesta. Di indonesia khususnya, galaksi tempat tinggal tatasurya kita diberi
nama sebagai galaksi bimasakti. Dijepang orang menyebutnya sebagai Ama No Gawa
atau yang memiliki makna sungai surga. Lain hal nya Di hungaria, orang hungaria
menyebut nya sebagai Hadak Útja yang memiliki makna jalan para pejuang. Dari
semua nama yang ada disetiap belahan dunia nama galaksi kita secara
internasional diberi nama sebagai Milky Way atau Jalur susu sebagai mana makna
dari bahasa latin Via Lactea.
Dikegelapan malam galaksi bimasakti akan
tampak seperti kabut maupun awan putih tipis yang bergerak bersama
bintang-bintang disekitar nya. Jika kita amati dengan menggunakan teleskop
maupun binokuler, kabut putih yang tampak tipis itu merupakan kumpulan bintang-bintang
yang sangat banyak dan saling mengumpul membentuk lengan galaksi hingga pusat
galaksi.
Besarnya gravitasi yang dapat mengikat
seluruh lengan yang berisi bintang-bintang hingga kedalam pusat galaksi
bimasakti merupakan salah satu akibat dari besarnya gaya gravitasi yang berada
pada pusat galaksi. Didalam pusat galaksi inilah terdapat benda langit yang
diyakini memiliki gravitasi amat sangat besar yang tak lain adalah supermassive
black hole atau lubang hitam supermasif. Lubang hitam supermasif merupakan
benda langit yang memiliki massa dan gravitasi yang amat sangat besar.
Diperkirakan massa dari lubang hitam supermasif pada pusat galaksi Bimasakti
mencapai 4,3 juta kali massa Matahari kita. Sebuah Lubang hitam dapat tercipta
ketika runtuhnya gravitasi pada bintang saat ia mengakhiri hidupnya. Apakah
matahari kita dapat menjadi sebuah lubang hitam? Tidak, karena massa dari
matahari kita tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk menjadi lubang hitam.
Lubang hitam maupun lubang hitam supermasif tidaklah dapat kita amati
menggunakan teleskop visual yang ada karena setiap benda maupun materi yang
terhisap masuk kedalam blackhole, ia tidak akan dapat kembali lagi bahkan
cahaya yang memiliki sifat dualisme partikel saja tidak dapat lepas saat ia
masuk tersedot kedalam blackhole. Nasib dari bintang-bintang maupun materi yang
masuk kedalam blackhole sepenuh nya akan diradiasikan menjadi sinar gamma.
Namun demikinan tidaklah serta merta semua benda akan “disedot” oleh lubang
hitam. Lubang hitam hanya akan menarik benda langit seperti bintang, planet dan
materi lainnya bilamana ia memiliki jarak yang sangat dekat dengannya. Misalkan
matahari kita yang saat ini kita lihat adalah lubang hitam maka bumi yang
mengorbit lubang hitam tidak akan tersedot hingga kemudian diradiasikan menjadi
sinar gamma karena jarak antara bumi dan lubang hitam cukup jauh. Namun akan
beda cerita mana kala jarak antara lubang hitam sedekat bumi dengan bulan maka
potensi untuk tersedot kedalam lubang hitam sangatlah mungkin. Lubang hitam hanya
akan menarik dan menyedot materi disekitar nya bilamana jarak materi terlalu
dekat dengannya. Lokasi dimana Lubang hitam supermasif bersemayam pada galaksi
bimasakti dikenal dengan nama Sagittarius A*
2. Galaksi
Magellan
Galaksi
ini adalah galaksi yang sangat dekat dengan galaksi bimasakti yang jaraknya
sekitar 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini
memiliki bentuk yang tak beraturan.
3. Galaksi
Ursa Mayor
Galaksi yang berjarak 10.000 tahun
cahaya dari galaksi bimasakti. Galaksi yang berbentuk elips dan rapat.
4. Galaksi
Andromeda
Galaksi andromeda merupakan galaksi
raksasa yang berdiamter sekitar 200 ribu tahun cahaya dan memiliki massa
sekitar 300-400 billium kali massa matahari. Galaksi andromeda berukuran dua
kali ukuran galaksi bimasakti. Galaksi andromeda memiliki bentuk bulat khas dan
berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi bimasakti.
Galaksi ini menurut Hubble memiliki
keganjilan antara lain :
a)
Pusat galaksi tidak terurai menjadi
bintang-bintang terpisah.
b)
Gugus bulatnya empat kali lebih redup
dari pada gugus bulat Bima Sakti.
Keadaan lain dari galaksi ini adalah
sebagai berikut :
1. Galaksi
Andromeda dari bumi berjarak lebih dari dua juta tahun cahaya.
2. Spiralnya
terdiri dari tujuh lengan membelit ketat dan tergores debu serta bernyala biru
akibat cahaya bintang muda yang bermasa besar.
3. Intinya
sangat terang dan berwarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus
bintang-bintang selubung yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
4. Dua
satelit Andromeda yakni NGC 205 dan NCG 221 terlihat disebelah kiri pusat
Andromeda dimana disebelah kanan bawah pusat tersebut.
5. Galaksi
jauh
Galaksi
jauh berada sekitar 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Contoh
galaksi jauh adalah galaksi Silvery, galaksi Triangulum, dan galaksi whipool.
6. Galaksi
Black Eye
Galaksi ini ditemukan oleh Charles
Messier pada tahun 1781 seorang astronom yang menemukan galaksi yang memiliki
cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya
yang sangat terang yang tampa seperti mata manusia, sehingga charles messier
memberinya nama Black eye. Galaksi Black eye merupakan galaksi yang bertipe
spiral. Jarak galaksi black eye dengan bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.
2.7. KLASIFIKASI GALAKSI BIMA SAKTI
Dalam klasifikasi morfologi galaksi oleh
hubble, galaksi bimasakti termasuk dalam kategori galaksi spiral batang atau
galaksi yang memiliki kode SB(Spiral barred). Dikatakan demikian karena galaksi
kita sejati nya memiliki lengan-lengan yang saling menyatu kepusat galaksi
layak nya sebuah spiral. Jumlah dari keseluruhan lengan yang dimiliki oleh
galaksi bimasakti berjumlah lima lengan diantaranya adalah lengan perseus,
lengan norma, lengan Scutum–Centaurus, lengan Carina–Sagittarius dan lengan
Orion–Cygnus. Matahari kita sebagai pusat tatasurya terletak pada lengan
Orion–Cygnus dimana jarak antara pusat galaksi dengan matahari sekitar 27.700
tahun cahaya. 27.700 tahun cahaya memiliki arti bahwa sebuah cahaya saja untuk
menempuh jarak mulai dari pusat galaksi hingga sampai dimatahari kita
membutuhkan waktu perjalanan sekitar 27.700 tahun dengan kecepatan 299.792.458
m per detik. Dengan semakin majunya perkembangan instrumentasi yang dapat
mendukung pengamatan langit maka para astronom diseluruh dunia mencoba untuk
mengukur diameter dari galaksi bimasakti dan sebuah hasil yang sangat
mengejutkan ternyata diameter dari galaksi bimasakti kita mencapai 100.000
tahun cahaya dengan ketebalan galaksi sekitar 1000 tahun cahaya. Sebuah Jarak
yang amat sangat jauh antara matahari dan galaksi bimasakti.
Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua
buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih
ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu
Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi
galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi
kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya,
dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan
memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.
Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian
utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk,
ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan
menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram
garpu tala).
Bagian bulge adalah daerah di galaksi
yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak
ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang
yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby.
Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang
acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit
bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda
bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar
daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang
hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi
spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari
Galaksi kita.
Komponen kedua adalah halo. Berbentuk
bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge
dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi
yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo
adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit
ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok
bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang
disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Di bagian piringan terdapat
bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan
spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan
erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi
bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang
menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya
debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan
visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar
di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil
yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra
merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).
Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian
pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc =
kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak
dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan
ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc
dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi
dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250
km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling
satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita
sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.
Galaksi kita sebenarnya berada pada
sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai
1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di
kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya
adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup
Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa
galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi
kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan
mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan
kemudian membentuk galaksi elips. Namun tidaklah perlu untuk terlalu khawatir
karena peristiwa tersebut baru akan terjadi 2 milyar tahun lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alam semesta atau jagat raya sudah berusia sekitar
25 biliun tahun dan masih terus berlangsung beberapa billion lagi. Alam kita
dihiasi oleh beberapa galaksi yang jumlahnya milyaran antara lain galaksi Bima
Sakti yang memiliki 100.000.000.000 bintang dan salah satu diantaranya ialah
matahari.
Galaksi merupakan sebuah sistem
yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang-bintang(dengan
segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam),
gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis
yang dikenal dengan materi gelap. Galaksi yang menjadi tempat tinggal kita
merupakan salah satu galaksi diantara miliaran galaksi yang ada di lautan alam
semesta. Di indonesia khususnya, galaksi tempat tinggal tatasurya kita diberi
nama sebagai galaksi bimasakti. Dikegelapan malam galaksi bimasakti akan tampak
seperti kabut maupun awan putih tipis yang bergerak bersama bintang-bintang
disekitar nya. Jika kita amati dengan menggunakan teleskop
maupun binokuler, kabut putih yang tampak tipis itu merupakan kumpulan
bintang-bintang yang sangat banyak dan saling mengumpul membentuk lengan
galaksi hingga pusat galaksi. Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki
diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya
= 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi
(jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan
Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsya,H.
(2013). Macam – Macam Galaksi. [online]. Tersedia:
http//www.workbook.com/macam-macam-galaksi.html. [27 Mei 2017]
Sinta,B.
(2015). Galaksi Bima Sakti. [online]. Tersedia: http://www.worksheet.com/galaksi-bima-sakti.html.
[27
Mei 2017]
Betway Casino review 2021 | Player reviews, complaints, bonuses
BalasHapusFull information about Betway Casino, including 계룡 출장안마 latest bonus codes, games, complaints, 순천 출장샵 bonus offers, 통영 출장샵 payment methods and more.Deposit 아이 벳 Methods: Interac + moreDeposit 태백 출장마사지 Methods: Interac + more