Bintang dan Dinamikanya meliputi klasifikasi bintang, diagram Hertzsprung-Russel dan riwayat bintang

BAB I
PENDAHULUAN
  1.1            LATAR BELAKANG
Teori yang kini banyak pendukungnya menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari ledakan besar (Big Bang ) sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan energi yang kini ada di alam satu titik tak berdimensi yang berkerapatan tak terhingga. Tetapi ini jangan dibayangkan seolah-olah titik itu berada di suatu tempat di alam yang kita kenal sekarang ini. Yang benar, materi, energi dan ruang yang ditempatinya seluruhnya bervolume amat kecil, hanya satu titik tidak berdimensi.
Materi pembentukan bumi pun diyakini berasal dari debu dan gas antar bintang yang berasal dari ledakan bintang di masa lalu. Jadi seisi alam ini memang berasal dari satu kesatuan. Walaupun tidak terlalu banyak pendukungnya, beberapa pakar kosmologi dan fisikawan teoritis mengungkap bahwa alam ada awalnya. Beberapa teori lain menyatakan bahwa tidak ada batas dalam waktu dan tidak ada singularitas Big Bang. Demikian juga bahwa sejak dahulu kala orang ingin menerangkan tentang alam semesta, penyelidikan antariksa sudah dikerjakan oleh bangsa Yunani Kuno, dan penyelidikan itu berkembang terus hingga sekarang dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang tinggi.
                                                                          
Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.

  1.2            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan alam semesta?
2.      Apa yang dimaksud dengan galaksi?
3.      Bagaimana ciri-ciri galaksi?
4.      Bagaimana klasifikasi galaksi?
5.      Jelaskan macam-macam galaksi?
6.      Bagaimana Klasifikasi tentang galaksi Bima Sakti

  1.3            TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alam semesta?
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan galaksi
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri galaksi
4.      Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi galaksi
5.      Untuk mengetahui macam-macam galaksi
6.      Untuk menetahui tentang galaksi bima sakti.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Alam Semesta
Alam semesta atau jagat raya sudah berusia sekitar 25 biliun tahun dan masih terus berlangsung beberapa billion lagi. Alam kita dihiasi oleh beberapa galaksi yang jumlahnya milyaran antara lain galaksi Bima Sakti yang memiliki 100.000.000.000 bintang dan salah satu diantaranya ialah matahari. Galaksi ini berbentuk cakram atau kue cucur, dan bagian tengahnya yang tebal terdapat 80 milyar bintang yang 20 milyar lainnya berada di tepi termasuk letak matahari kita. Diameter galaksi Bima Sakti 100 ribu tahun cahaya, sedangkan tebal bagian tengahnya kira-kira 10 ribu tahun cahaya. Adapun galaksi lainnya adalah galaksi Magellan (kurang lebih 150 ribu tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti), dan galaksi Andromeda lebih jauh dari galaksi Magellan (2 juta tahun cahaya). Kecepatan cahaya adalah kecepatan maksimal yang dapat dilampaui oleh materi (300.000 x 60 x 60 x 24 x 365 = 9.460.800.000.000 km. bintang yang terdekat dari bumi adalah binta Alpha Centauri, 4 tahun cahaya. Matahari kita bukanlah bintang yang terbesar karena masih ada bintang lain yang besarnya kurang lebih 27.000.000 kali besar matahari. Didalam tata surya, matahari adalah pusat orbit planet-planet yang meliputi Merkurisu,Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto (Meskipun yang terakhir ini, Pluto, sudah mulai di eliminasi dari kelompok planet).
Galaksi tempat bumi kita ini adalah galaksi Bima Sakti. “Galaksi Bima Sakti berbentuk kabut gas hydrogen yang panas sekali sehingga bentuknya bulat-bulat bertambah berat. Akibatnya ia mengadakan kontraksi dan massa bagian luar yang tertinggal. Dari bagian kabut yang mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang yang lambat laun juga mengadakan kontraksi pada kontraksi ini bintang-bintang memancarkan potensial berupa energy kalor sehingga suhu turun. Setelah ribuan tahun bintang-bintang itu ada yang bentuknya hampir tetap seperti mathari kita.”
2.2 Teori Mengenai Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan berbagai letusan besar. Teori terjadinya alam semesta adalah sebaagai berikut:
1.      Teori dentuman atau teori ledakan. Mengatakan bahwa adanya suatu massa dan berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu berbentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari massa semula. Kelompok inilah yang kita kenal sebagai Galaksi. Kelompok galaksi ini terus bergerak menjauhi titik intinya.
Teori ini tampaknya sesuai dengan firman Allah  pada surat Al-Anbiyaa Ayat 30. Yang artinya: “Dan tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa sesungguhnya langit dan bumi (dahulunya) adalah sebuah massa, lalu kami pisahkan keduanya dan kami jadikan dari air,tiap-tiap sesuatu yang hidup, maka apakah mereka itu tidak mau percaya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa alam semesta terdiri dari galaksi, tata surya, nebula, cluster, dan benda-benda langit lainnya berasal dari sekepal (satu massa) dengan kuasa Allah SWT. Timbullah gaya endogen yang sangat besar dan mampu meledakkan massa itu, lalu lemparkannya ke segala arah
2.      Teori ekspansi dan kontraksi. Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontrasi. Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut di dukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut berasal dari paralel yang ada pada zaman dahulu kala.

2.3.PENGERTIAN GALAKSI
Galaksi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang-bintang(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Asal mula kata galaksi berasal dari bahasa yunani yaitu galaxias yang berarti susu. Kata galaxias saat itu cenderung mengacu dengan galaksi kita yaitu galaksi bimasakti. Galaksi terdiri dari ratusan bintang (baik bintang ganda maupun bintang tunggal), Cluster, nebula, planet dan medium antar bintang. Matahari yang merupakan salah satu bintang yang mengelilingi galaksi nya sendiri berdasarkan garis edarnya.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hierarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas.
2.4.CIRI-CIRI GALAKSI
Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan gabungan dari konstelasi-konstelasi bintang. Konstelasi adalah kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana sebagai contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi-galaksi itu ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi mengandung rata-rata satu milyar bintang lebih dan barang kali mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih banyak lagi.
Adapun ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
1.      Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan; 
2.      Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3.      Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4.      Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
Dari pengetahuan gambar galaksi luar dapat segera dilihat bahwa sebuah galaksi mempunyai komponen pusat yang terang dan piringan yang lemah cahaya tapi berdimensi lebih luas dibanding dengan pusatnya. Namun juga sering ditemui bentuk galaksi yang berbentuk tidak beraturan.

2.5 KLASIFIKASI GALAKSI
Galaksi berdasarkan bentuknya dibedakan atas tiga jenis utama yaitu Galaksi elliptikal, Galaksi spiral, dan Galaksi tak beraturan.
1.      Galaksi Elliptikal
Jenis galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Morfologi dari galaksi eliptikal ternyata sangat bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat seperti eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka macam nya bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga lebih dari satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble. Contoh dari jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.
2.      Galaksi Spiral
Jenis Galaksi Spiral adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat tua. Dilihat dari bentuk nya, galaksi berjenis spiral mempunyai lengan yang cerah disetiap sisinya. Dalam klasifikasi skema hubble jenis spiral galaksi diberi daftar dengan kode S(Spiral) dan SB (Barred Spiral) tergantung dengan bentuk lengannya kemudian diikuti huruf abjad yang mengindikasikan tingkat kerapatan antar lengan spiral dan tonjolan pada pusat galaksi. Seperti hal nya sebuah bintang beserta planet-planet nya, lengan spiral galaksi selalu memutari pusat dari galaksi dengan kecepatan relatif konstan meskipun waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi nya sangat lama. Lengan spiral merupakan daerah pada bagian galaksi yang paling padat materi atau sering disebut “Densiy Waves”. Dibagian inilah grafitasi antar bintang mulai merapat sehingga semakin nampak lengan spiral dari sebuah galaksi maka semakin banyak pula jumlah bintang-bintang dan dibagian inilah tempat dilahirkannya bintang-bintang muda. Contoh dari Galaksi jenis spiral adalah M31 (andromeda), M33 (triangulum) dan M51 (Whirlpool).
Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).
Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi bimasakti.
Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang.
3.      Galaksi Tak Beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral. Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar galaksi ini lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring Galaksi adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG
2.6    MACAM-MACAM GALAKSI
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yaitu galaksi Bimasakti.
1.      Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
Galaksi yang menjadi tempat tinggal kita merupakan salah satu galaksi diantara miliaran galaksi yang ada di lautan alam semesta. Di indonesia khususnya, galaksi tempat tinggal tatasurya kita diberi nama sebagai galaksi bimasakti. Dijepang orang menyebutnya sebagai Ama No Gawa atau yang memiliki makna sungai surga. Lain hal nya Di hungaria, orang hungaria menyebut nya sebagai Hadak Útja yang memiliki makna jalan para pejuang. Dari semua nama yang ada disetiap belahan dunia nama galaksi kita secara internasional diberi nama sebagai Milky Way atau Jalur susu sebagai mana makna dari bahasa latin Via Lactea.
Dikegelapan malam galaksi bimasakti akan tampak seperti kabut maupun awan putih tipis yang bergerak bersama bintang-bintang disekitar nya. Jika kita amati dengan menggunakan teleskop maupun binokuler, kabut putih yang tampak tipis itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan saling mengumpul membentuk lengan galaksi hingga pusat galaksi.
Besarnya gravitasi yang dapat mengikat seluruh lengan yang berisi bintang-bintang hingga kedalam pusat galaksi bimasakti merupakan salah satu akibat dari besarnya gaya gravitasi yang berada pada pusat galaksi. Didalam pusat galaksi inilah terdapat benda langit yang diyakini memiliki gravitasi amat sangat besar yang tak lain adalah supermassive black hole atau lubang hitam supermasif. Lubang hitam supermasif merupakan benda langit yang memiliki massa dan gravitasi yang amat sangat besar. Diperkirakan massa dari lubang hitam supermasif pada pusat galaksi Bimasakti mencapai 4,3 juta kali massa Matahari kita. Sebuah Lubang hitam dapat tercipta ketika runtuhnya gravitasi pada bintang saat ia mengakhiri hidupnya. Apakah matahari kita dapat menjadi sebuah lubang hitam? Tidak, karena massa dari matahari kita tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk menjadi lubang hitam. Lubang hitam maupun lubang hitam supermasif tidaklah dapat kita amati menggunakan teleskop visual yang ada karena setiap benda maupun materi yang terhisap masuk kedalam blackhole, ia tidak akan dapat kembali lagi bahkan cahaya yang memiliki sifat dualisme partikel saja tidak dapat lepas saat ia masuk tersedot kedalam blackhole. Nasib dari bintang-bintang maupun materi yang masuk kedalam blackhole sepenuh nya akan diradiasikan menjadi sinar gamma. Namun demikinan tidaklah serta merta semua benda akan “disedot” oleh lubang hitam. Lubang hitam hanya akan menarik benda langit seperti bintang, planet dan materi lainnya bilamana ia memiliki jarak yang sangat dekat dengannya. Misalkan matahari kita yang saat ini kita lihat adalah lubang hitam maka bumi yang mengorbit lubang hitam tidak akan tersedot hingga kemudian diradiasikan menjadi sinar gamma karena jarak antara bumi dan lubang hitam cukup jauh. Namun akan beda cerita mana kala jarak antara lubang hitam sedekat bumi dengan bulan maka potensi untuk tersedot kedalam lubang hitam sangatlah mungkin. Lubang hitam hanya akan menarik dan menyedot materi disekitar nya bilamana jarak materi terlalu dekat dengannya. Lokasi dimana Lubang hitam supermasif bersemayam pada galaksi bimasakti dikenal dengan nama Sagittarius A*
2.      Galaksi Magellan
Galaksi ini adalah galaksi yang sangat dekat dengan galaksi bimasakti yang jaraknya sekitar 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki bentuk yang tak beraturan. 
3.      Galaksi Ursa Mayor
Galaksi yang berjarak 10.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Galaksi yang berbentuk elips dan rapat.
4.      Galaksi Andromeda
Galaksi andromeda merupakan galaksi raksasa yang berdiamter sekitar 200 ribu tahun cahaya dan memiliki massa sekitar 300-400 billium kali massa matahari. Galaksi andromeda berukuran dua kali ukuran galaksi bimasakti. Galaksi andromeda memiliki bentuk bulat khas dan berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi bimasakti.
Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan antara lain :
a)            Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang terpisah.
b)            Gugus bulatnya empat kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima Sakti.
Keadaan lain dari galaksi ini adalah sebagai berikut :
1.      Galaksi Andromeda dari bumi berjarak lebih dari dua juta tahun cahaya.
2.      Spiralnya terdiri dari tujuh lengan membelit ketat dan tergores debu serta bernyala biru akibat cahaya bintang muda yang bermasa besar.
3.      Intinya sangat terang dan berwarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus bintang-bintang selubung yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
4.      Dua satelit Andromeda yakni NGC 205 dan NCG 221 terlihat disebelah kiri pusat Andromeda dimana disebelah kanan bawah pusat tersebut.
5.      Galaksi jauh
Galaksi jauh berada sekitar 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Contoh galaksi jauh adalah galaksi Silvery, galaksi Triangulum, dan galaksi whipool.
        
6.      Galaksi Black Eye
Galaksi ini ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1781 seorang astronom yang menemukan galaksi yang memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya yang sangat terang yang tampa seperti mata manusia, sehingga charles messier memberinya nama Black eye. Galaksi Black eye merupakan galaksi yang bertipe spiral. Jarak galaksi black eye dengan bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.
2.7.  KLASIFIKASI GALAKSI BIMA SAKTI
Dalam klasifikasi morfologi galaksi oleh hubble, galaksi bimasakti termasuk dalam kategori galaksi spiral batang atau galaksi yang memiliki kode SB(Spiral barred). Dikatakan demikian karena galaksi kita sejati nya memiliki lengan-lengan yang saling menyatu kepusat galaksi layak nya sebuah spiral. Jumlah dari keseluruhan lengan yang dimiliki oleh galaksi bimasakti berjumlah lima lengan diantaranya adalah lengan perseus, lengan norma, lengan Scutum–Centaurus, lengan Carina–Sagittarius dan lengan Orion–Cygnus. Matahari kita sebagai pusat tatasurya terletak pada lengan Orion–Cygnus dimana jarak antara pusat galaksi dengan matahari sekitar 27.700 tahun cahaya. 27.700 tahun cahaya memiliki arti bahwa sebuah cahaya saja untuk menempuh jarak mulai dari pusat galaksi hingga sampai dimatahari kita membutuhkan waktu perjalanan sekitar 27.700 tahun dengan kecepatan 299.792.458 m per detik. Dengan semakin majunya perkembangan instrumentasi yang dapat mendukung pengamatan langit maka para astronom diseluruh dunia mencoba untuk mengukur diameter dari galaksi bimasakti dan sebuah hasil yang sangat mengejutkan ternyata diameter dari galaksi bimasakti kita mencapai 100.000 tahun cahaya dengan ketebalan galaksi sekitar 1000 tahun cahaya. Sebuah Jarak yang amat sangat jauh antara matahari dan galaksi bimasakti.
Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.
Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).
Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi kita.
Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).
Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.
Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun tidaklah perlu untuk terlalu khawatir karena peristiwa tersebut baru akan terjadi 2 milyar tahun lagi.









BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Alam semesta atau jagat raya sudah berusia sekitar 25 biliun tahun dan masih terus berlangsung beberapa billion lagi. Alam kita dihiasi oleh beberapa galaksi yang jumlahnya milyaran antara lain galaksi Bima Sakti yang memiliki 100.000.000.000 bintang dan salah satu diantaranya ialah matahari.
Galaksi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang-bintang(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Galaksi yang menjadi tempat tinggal kita merupakan salah satu galaksi diantara miliaran galaksi yang ada di lautan alam semesta. Di indonesia khususnya, galaksi tempat tinggal tatasurya kita diberi nama sebagai galaksi bimasakti. Dikegelapan malam galaksi bimasakti akan tampak seperti kabut maupun awan putih tipis yang bergerak bersama bintang-bintang disekitar nya. Jika kita amati dengan menggunakan teleskop maupun binokuler, kabut putih yang tampak tipis itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan saling mengumpul membentuk lengan galaksi hingga pusat galaksi. Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat.


DAFTAR PUSTAKA

Arsya,H. (2013). Macam – Macam Galaksi. [online]. Tersedia: http//www.workbook.com/macam-macam-galaksi.html. [27 Mei 2017]
Sinta,B. (2015). Galaksi Bima Sakti. [online]. Tersedia: http://www.worksheet.com/galaksi-bima-sakti.html. [27 Mei 2017]


Komentar

  1. Betway Casino review 2021 | Player reviews, complaints, bonuses
    Full information about Betway Casino, including 계룡 출장안마 latest bonus codes, games, complaints, 순천 출장샵 bonus offers, 통영 출장샵 payment methods and more.Deposit 아이 벳 Methods: Interac + moreDeposit 태백 출장마사지 Methods: Interac + more

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah : Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Bahan Ajar

Makalah :Kajian Pustaka dan Hipotesis

Makalah Asesmen Respon Terbatas (Tes Objektif) dan Tes Uraian